Proyek
Merupakan suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya dan diarahkan kesasaran yang telah digariskan dengan jelas.
Atribut Proyek
Proyek:
- memiliki tujuan unik
- bersifat sementara
- dikembangkan menggunakan elaborasi progresif
- memerlukan sumber daya, sering kali dari berbagai area
- harus memiliki pelanggan atau sponsor utama
* sponsor proyek biasanya menyediakan arahan dan dana untuk proyek
- bersifat tak tentu
Stakeholder Proyek
Stakeholder adalah orang - orang yang terlibat atau dipengaruhi aktivitas - aktivitas proyek.
Stakeholders mencakup:
- sponsor proyek
- manajer proyek
- tim proyek
- staf pendukung
- pelanggan
- pengguna
- pemasok
Tiga Batasan Proyek
Setiap proyek memiliki batasan yang berbeda - beda dalam:
- sasaran lingkup: pekerjaan apa yang akan dilakukan?
- sasaran waktu: berapa lama harus diselesaikan?
- sasaran biaya: berapa biayanya?
Penyebab Kegagalan Proyek
1. Buruknya perencanaan
2. Kurangnya keterlibatan & dukungan eksklusif
3. Minimnya pengetahuan tentang kebutuhan bisnis
4. Buruknya komunikasi pihak-pihak terkait
5. Buruknya pengendalian kualitas pekerja
6. Kurang dilibatkannya user
7. Harapan yang berlebihan
8. Kurangnya sumber daya manusia
9. Panggilan kebutuhan yang kurang lengkap
Pengenalan Manajemen Proyek
Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)
CRM adalah suatu pendekatan pelayanan kepada konsumen yang berfokus pada pembangunan jangka panjang dan hubungan konsumen yang berkelanjutan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan maupun perusahaan.
Bertujuan agar dapat saling menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan.
Komponen CRM
1. Customer (Pelanggan)
adalah segala pihak yang pernah, akan dan sedang merasakan produk jasa dan layanan yang diberikan perusahaan, baik dalam proses melihat, membeli dan pemeliharaan.
2. Relationship (Hubungan)
dalam membangun relationship dengan pelanggan, perusahaan haruslah memahami mata rantai yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggannya yaitu komunikasi dua arah.
- Tujuan dari hubungan sejati dengan pelanggannya adalah kepuasan jangka panjang yang melampaui transaksi individual. Arena hubungan mengimplikasikan loyalitas emosi dan perasaan positif terhadap sesuatu atau seseorang.
3. Management
CRM harus berfokus pada pengelolaan dan peningkatan hubungan sejati dengan pelanggan dalam jangka panjang.
- CRM membantu perusahaan untuk membangun pemahaman yang mendalam tentang nilai yang diperoleh dari mengembangkan hubungan yang solid dan kontribusi hubungan tersebut bagi pengembangan keunggulan kompetitif perusahaan.
Kerangka CRM
1. Collaborative CRM
merupakan seperangkat aplikasi dari pelayanan seperti email, ecommunities, World Wide Web, publikasi personal dan alat sejenisnya yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara pelanggan dengan perusahaan.
2. Operational CRM
merupakan pengelolaan secara otomatisasi dari proses bisnis terintegrasi, termasuk customer touch point dan integrasi front back office.
3. Analytical CRM
merupakan analisis data yang diperoleh dari operasional CRM dengan memanfaatkan tool dan software untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku pelanggan.
Tujuan CRM menurut Kalakota, Robinson (2001)
1. Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai pelanggan untuk memaksimalkan jalinan hubungan pelanggan dengan perusahaan melalui penjualan secara up-selling, dengan demikian pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan keuntungan dengan cara mengidentifikasikan, menarik serta mempertahankan pelanggan yang paling memberikan nilai tambah bagi perusaan.
2. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang paling memuaskan dengan memanfaatkan informasi pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga dapat menghemat waktu pelanggan dan mengurangi frustasi.
3. Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses saluran jawaban kepada pelanggan.
Manfaat CRM
Manajemen Proses
Tugas utama manajemen proses
1. Mengelola siklus hidup proses-proses
2. Melakukan penjadwalan proses
3. Menangani komunikasi antar proses
4. Mengelola alokasi antar sumber daya komputer ke proses
1. Pengelolaan siklus hidup proses meliputi:
a. Penciptaan proses
b. Penghentian proses
c. Pengalihan eksekusi
Selain itu proses dapat pula diciptakan dalam suatu eksekusi batch seperti eksekusi shell script, misalnya eksekusi berkas autoexec.bat di sistem operasi windows ataupun eksekusi berkas script berekstensi*.bash di sistem operasi linux.
Berikut tahap-tahap yang dilalui selama penciptaan :
1. Sistem operasi akan membangkitkan suatu nomor identitas atau ID unik untuk proses yang diciptakan
2. Setelah itu sistem operasi akan membuat suatu rekaman data dengan nomor ID tersebut dan menyisipkan
rekaman tersebut pada suatu struktur data di memori utama yang disebut dengan tabel proses (process
table)
3. Setelah itu, sistem operasi mengalokasikan ruang memori utama untuk menyimpan image proses yang
terdiri atas bagian kode program, stack dan PCB (process Control Block)
4. Pada tahap berikutnya sistem operasi akan melakukan inisialisasi PCB proses yang diikuti dengan proses
no 5 berikut
5. Penyisipan PCB proses ke antrian ready dan mengubah status proses menjadi ready
Penghentian Proses
Penghentian proses yang normal terjadi karena aplikasi telah selesai
Langak-langkah yang dilakukan oleh sistem operasi dalam penghentian proses secara normal :
1. Mengembalikan hasil keluaran ke proses induk (parent process), yaitu proses yang menciptakan proses
bersangkutan
2. Menghapus rekaman proses di sema antrian dan di tabel proses
3. Setelah itu, sistem operasi akan menghapus PCB serta image proses tersebut. Dalam menghentikan
proses, semua sumber daya yang digunakan, seperti berkas maupun peranti I/O dibebaskan ataupun
dikembalikan ke sistem operasi
Setelah penghentian proses selesai, sistem operasi akan melakukan operasi penjadwalan (scheduling) untuk memilih proses lain untuk dieksekusi.
Pengalihan Eksekusi Proses (Proses Switching)
6. Terakhir, sistem operasi akan meyalin (restore) konteks processor yang tersimpan di PCB
Konsep Proses
sumber daya (resource) tertentu seperti waktu CPU, memori, file dan perangkat I/O untuk menyelesaikan tugasnya.
Untuk mengatur proses yang ada, sistem operasi bertanggung jawab pada aktrifitas-aktifitas yang berhubungan denagn manajemen proses berikut :
a. Pembuatan dan penghapusan proses yang dibuat oleh user atau sistem.
b. Menghentikan proses sementara dan melanjutkan proses.
c. Menyediakan kelengkapan mekanisme untuk sinkronisasi proses dan komunikasi
proses.
2. Aplikasi terstruktur.
3. Struktur sistem operasi.
4. Untuk Strukturisasi Satu Proses.
- Proses-proses konkuren mengharuskan beberapa hal yang harus ditangani, antara lain:
Tiga katagori interaksi dengan banyak proses (konkuren)
-
- Proses-proses tidak saling peduli (independent) => Prosesproses tidak dimaksudkan untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
- Proses-proses saling mempedulikan secara tidak langsung => Prosesproses tidak perlu saling mempedulikan identitas proses-proses lain tapi sama-sama mengakses objek tertentu (seperti buffer Input/Output). Prosesproses itu perlu bekerja sama dalam memakai bersama objek tertentu.
- Proses-proses saling mempedulikan secar langsung Prosesproses dapat saling bekomunikasi dan dirancang bekerja sama untuk suatu aktivitas.
Siklus Hidup Proses
Struktur Kendali Sistem Operasi
a. Pembuatan dan penghapusan file.
b. Pembuatan dan penghapusan direktori.
c. Primitif-primitif yang mendukung untuk manipulasi file dan direktori.
d. Pemetaan file ke memori sekunder.
e. Backup file ke media penyimpanan yang stabil (nonvolatile).
Manajemen I/O
Sistem operasi bertanggung-jawab pada aktifitas-aktifitas sistem I/O sebagai
berikut:
a. Sistem buffer-caching.
b. Antarmuka device-driver secara umum.
c. Driver untuk device hardware-hardware tertentu.
Manajemen Penyimpan Sekunder
Karena memori utama (primary storage) bersifat volatile dan terlalu kecil untuk mengakomodase semua data dan program secara permanen, sistem komputer harus menyediakan penyimpan sekunder (secondary storage) untuk back up memori utama. Beberapa sistem komputer modern menggunakan disk untuk media penyimpan on-lin, baik program maupun data. Sistem operasi bertanggung jawab pada aktifitas-aktifitas manajemen penyimpan sekunder sebagai berikut:
a. Pengaturan ruang bebas.
b. Alokasi penyimpanan.
c. Penjadwalan disk.
Sistem Jaringan (Sistem Terdistribusi)
Sistem terdistribusi adalah kumpulan prosessor yang tidak menggunakan memori atau clock bersama-sama. Setiap prosessor mempunyai local memori sendiri. Prosessor-prosessor pada sistem dihubungkan melalui jaringan komunikasi. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan protocol.
Sistem operasi menyediakan layanan untuk programmer sehingga dapat melakukan pemrograman dengan mudah.
a. Eksekusi Program. Sistem harus dapat memanggil program ke memori dan menjalankannya. Program tersebut harus dapat mengakhiri eksekusinya dalam bentuk normal atau abnormal (indikasi error).
b. Operasi-operasi I/O. Pada saat running program kemungkinan dibutuhkan I/O, mungkin berupa file atau peralatan I/O. Agar efisien dan aman, maka user tidak boleh mengontrol I/O secara langsung, pengontrolan dilakukan oleh sistem operasi.
c. Manipulasi sistem file. Kapabilitas program untuk membaca, menulis, membuat dan menghapus file.
d. Komunikasi. Komunikasi dibutuhkan jika beberapa proses yang sedang dieksekusi saling tukar-menukar informasi. Penukaran informasi dapat dilakukan oleh beberapa proses dalam satu komputer atau dalam komputer yang berbeda melalui sistem jaringan. Komunikasi dilakukan dengan cara berbagi memori (shared memory) atau dengan cara pengiriman pesan (message passing).
e. Mendeteksi kesalahan. Sistem harus menjamin kebenaran dalam komputasi dengan melakukan pendeteksian error pada CPU dan memori, perangkat I/O atau pada user program.
Gambar Struktur Kendali Sistem Operasi